KELAS 1EB25
- ASTRID NOVELITA J (21212228)
- PUTRI PERTIWI (25212785)
- ROZELVI (26212710)
Kepadatan Penduduk Sebagai Akar dari Permasalahan Kota
Jakarta. Jakarta adalah contoh yang sangat pas untuk membahas sebuah
– permasalahan dalam kota. Khususnya masalah kepadatan penduduk. Ibukota
Jakarta merupakan daerah terpadat pertama di Indonesia, berikut data yang kami
ambil dari internet http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kota_di_Indonesia_menurut_kepadatan_penduduk
Dan data ini dihimpun dari PEMKOT
dan PEMPROV wilayah masing-masing kota atau provinsi.
No.
|
Kota
|
Provinsi
|
Luas wilayah
|
Jumlah
|
Kepadatan
|
(Km2)
|
penduduk
|
per km2
|
|||
1
|
Jakarta Pusat
|
DKI Jakarta
|
47,90
|
889.448
|
18.569
|
2
|
Jakarta Barat
|
DKI Jakarta
|
126,15
|
2.093.013
|
16.591
|
3
|
Jakarta Selatan
|
DKI Jakarta
|
145,73
|
2.001.353
|
13.733
|
4
|
Bandung
|
Jawa Barat
|
167,30
|
2.288.570
|
13.679
|
5
|
Cimahi
|
Jawa Barat
|
40,36
|
546.879
|
13.549
|
6
|
Yogyakarta
|
DI Yogyakarta
|
32,50
|
433.539
|
13.34
|
7
|
Jakarta Timur
|
DKI Jakarta
|
187,73
|
2.391.166
|
12.737
|
8
|
Surakarta
|
Jawa Tengah
|
44,03
|
506.397
|
11.501
|
9
|
Jakarta Utara
|
DKI Jakarta
|
142,30
|
1.445.623
|
10.159
|
10
|
Bekasi
|
Jawa Barat
|
210,49
|
1.993.478
|
9.471
|
11
|
Cirebon
|
Jawa Barat
|
37,36
|
308.771
|
8.265
|
12
|
Tangerang
|
Banten
|
177,30
|
1.451.595
|
8.187
|
13
|
Banjarmasin
|
Kalimantan Selatan
|
72,00
|
589.115
|
8.182
|
14
|
Surabaya
|
Jawa Timur
|
326,37
|
2.611.506
|
8.002
|
15
|
Medan
|
Sumatera Utara
|
265,10
|
2.029.797
|
7.657
|
16
|
Bogor
|
Jawa Barat
|
118,50
|
891.467
|
7.523
|
17
|
Malang
|
Jawa Timur
|
110,06
|
790.356
|
7.181
|
18
|
Depok
|
Jawa Barat
|
200,29
|
1.374.903
|
6.865
|
19
|
Magelang
|
Jawa Tengah
|
18,12
|
124.374
|
6.864
|
20
|
Mojokerto
|
Jawa Timur
|
16,47
|
111.86
|
6.792
|
Dari data berikut dapat kita perhatikan bahwa wilayah Jakarta Timur merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak, tetapi kepadatan penduduknya terdapat di Jakarta Pusat. Namun, wilayah yang jumlah penduduknya lebih sedikit terdapat di wilayah Jakarta Pusat. Kepadatan penduduk khususnya daerah Jakarta disebabkan oleh faktor sebagai berikut:
- Jumlah angka kelahiran yang relatif tinggi dan jumlah angka kematian yang relatif rendah
- Pemikiran masyarakat desa yang menganggap bahwa Jakarta akan memberikan kesejahteraan untuk mereka padahal hal ini dapat menimbulkan masalah baru seperti tingginya jumlah pengangguran, kemiskinan yang meningkat sehingga taraf kehidupan masyarakat menjadi menurun dan hal ini menyebabkan tingkat kriminalitas yang cenderung meningkat di daerah perkotaan
Ada banyak faktor yang memicu urbanisasi misalnya;
modernisasi teknologi, rakyat pedesaan selalu dibombardir dengan kehidupan
serba wah yang ada di kota besar sehingga semakin mendorong mereka meninggalkan
kampungnya. Pendidikan. Faktor pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap
melunjaknya jumlah penduduk. Lapangan Kerja. Jakarta sebagai kota besar dan
berpenduduk banyak tentunya sangat menjanjikan untuk orang-orang kecil yang
berniat untuk mencari sesuap nasi dikota ini mulai dari pedagang kaki lima
(PKL), pedagang asongan, tukang ojek, tukang semir sepatu, buruh pabrik, pembantu rumah tangga, dll.
DAMPAK
Kesesakan yang diakibatkan
oleh berlebihannya pendduduk Jakarta mengakibatkan; Sifat Konsumtif, Kekumuhan
kota, Kemacetan lalu lintas, Kriminalitas yang tinggi, Struktur kota yang
berantakan, isu Jakarta tenggelam, Banjir, pelebaran kota dengan tata kota yang
tidak baik, melonjaknya sector informal, terjadinya kemerosotan kota, dan
pengembangan industry yang menghasilkan limbah.
Semua upaya untuk mengekang
tingkat kelahiran di kota itu akan menjadi tidak berarti jika kita tidak dapat
membatasi urbanisasi. Untuk mengatasi masalah ini, Jakarta tidak bisa bekerja
sendiri karena masih ada faktor yang mendorong urbanisasi dari berbagai daerah.
Namun Semua masalah ini hanya bisa dipecahkan jika ada kemauan politik dari
pemerintah pusat untuk menangani masalah mengurangi kesenjangan antara Jakarta
dan provinsi-provinsi lainnya.
- Hal-hal yang
perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :
1. Menggalakkan
program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu
keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka
kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat
mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
- Cara-cara yang
dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
1. Penambahan
dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat
maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu
pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola
pikir dalam bidang kependudukan.
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan
kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari
laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara
sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan
program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah
yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju
pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan
pekerjaan yang tersedia.
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber
makanan
Hal ini untuk
mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju
pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak
ketergantungan dengan daerah lainnya.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar