Senin, 29 April 2013

PETA PEREKONOMIAN INDONESIA

A. Keadaan Geografis Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan, yang dapat menjadi suatu kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan perekonomian indonesia tapi sebaliknya dapat menjadi kelemahan dan ancaman juga bagi perkonomian kita.

kekuatan dan kesempatan bagi perekonomian di indonesia:
- disebagian kepulauan yang subur dan kaya akan hasil bumi, kita bisa memanfaatkan dan mengali hasil-hasil bumi dan tambang, dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat banyak. Dengan peluang tersebut indonesia akan banyak memiliki pilihan produk yang dapat dikembangkan sebagai komoditi perdagangan, baik untuk pasar lokal maupun pasar internasional.
- Dengan keindahan dan keanekaragaman budaya kepulauan ini dapat menjadi sumber penerimaan negara andalan melalui industri pariwisata

kelemahan dan ancaman bagi perekonomian indonesia:
- jika sumber daya yang ada di setiap pulau hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja bahkan banyak pihak luar yang secara illegal mengambil kekayaan alam indonesia di berbagai kepulauan, yang secara geografis memang sulit untuk dilakukan pengawasan. dengan demikian dituntut koordinasi dari pihak terkait untuk mengamankan kepulauan tersebut.
- di Indonesia hanya mengenal 2 musim, dengan kondisi ini menyebabkan beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi lebih spesifik sifatnya, sehingga diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan produk indonesia tersebut agar dapat bersaing dipasar lokal maupun internasional.
- saat masa repelita II minyak bumi menjadikan indonesia memperoleh dana yang sangat besar, dan saat itu pertumbuhan ekonomi kita 'berani' ditetapkan sebesar 7,5%. Dan saat ini minyak bumi tidak lagi menjadi andalan komoditi ekspor indonesia. Namun indonesia masih banyak memiliki hasil tambang lain yang dapat menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu sumber devisa negara.
- Indonesia merupakan wilayah yang sangat strategis, dengan letak yang strategis tersebut dapat dimanfaatkan sedemikian rupa-sehingga lalu lintas ekonomi yang terjadi-akan membawa dampak positif bagi perekonomian indonesia. Yang perlu dilakukan tentunya mempersiapkan segala sesuatu seperti sarana telekomunikasi, perdagangan, pelabuhan laut, udara, serta infrastruktur lainnya.

B. Mata Pencaharian Indonesia

Mata pencaharian penduduk Indonesia disetiap daerah itu berbeda-beda tergantung dengan sumber daya alam atau keadaan di wilayah yang ditinggalinya.
- Penduduk di daerah pedesaan mayoritas bermata pencaharian seperti pertanian, perikanan, peternakan dan sejenisnya
- Penduduk di daerah perkotaan biasanya berprofesi sebagai wiraswasta dan karyawan/pegawai negeri ataupun swasta (industri)

Kontribusi sektor pertanian terhadap GDP (Gross Domestic Product) secara absolut masih dominan, namun jika dibanding dengan sektor-sektor di luar pertanian menampakkan adanya penurunan dalam presentase. Yang perlu diwaspadai dalam sektor pertanian ini adalah,bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain (misalnya industri), sehingga sebagian masyarakat indonesia yang memang bermata pencaharian di sektor pertanian (desa) semakin tertinggal dengan rekannya yang bekerja dan memiliki akses di sektor industri. jika ini tidak segera ditindak lanjuti, maka akan menjadi benar teori ketergantungan, bahwa spread effect (kekuatan menyebar) akan selalu lebih kecil dari back-wash effect (mengalirnya sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya)
Berikut langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan diatas :
- memperbaiki kehidupan penduduk/petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan prasarana di bidang pertanian
- meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian, jika memungkinkan hingga ke pasar internasional
- mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis
- menunjang kegiatan transmigrasi

C. Sumber Daya Manusia

Sebagai salah satu negara yang masih berkembang, Indonesia menghadapi masalah sumber daya manusia, diantaranya :
- Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi
- Penyebaran yang kurang merata
- Kurang seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk, yang ditandai dengan besarnya jumlah penduduk yang berusia muda serta mutu penduduk yang masih relatif rendah.

Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menambah beban sumber daya produktif terhadap sumber daya manusia yang belum produktif (anak-anak, manula, dan pengangguran), yang akibat lanjutnya akan menciptakan masalah sosial yang cukup rumit. Berikut tindakan yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi masalah tersebut:
- Program Keluarga Berencana. Dengan program ini pemerintah ingin menjelaskan dan membuka kesadaran masyarakat bahwa 'banyak anak' akan memberi konsekuensi ekonomis yang lebih berat.
- Meningkatkan mutu sumber daya manusia (dengan pendidikan formal dan informal) yang telah ada, sehingga dapat menunjang peningkatan produktifitas guna mengimbangi laju pertumbuhan penduduknya.

Penyebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan tidak seimbangnya kekuatan ekonomi secara umum. Akibatnya terjadi ketimpangan daerah miskin dan daerah kaya. Daerah yang tampak menguntungkan (khususnya pulau jawa) akan menjadi serbuan dan perpindahan penduduk dari daerah lainnya. Tidak seimbangnya beban penduduk antar daerah tersebut akan berdampak terpusatnya modal di daerah tertentu saja. Dampak lainnya adalah persaingan tenaga kerja (Penawaran) menjadi sangat tinggi. Dengan kondisi tersebut bisa dilihat  bahwa upah tenaga kerja akan menjadi rendah (sesuai dengan hukum penawaran). Rendahnya tingkat upah akan berakibat timbulnya kesengsaraan dan pengangguran, dan tentu saja masalah kriminalitas akan semakin menggejala.

Tindakan yang dapat dan telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah kependudukan:
- penyelenggarakan program transmigrasi, diharapkan dapat meninggalkan ketidak-produktif-an dan mereka mempunyai kesempatan untuk memperbaiki ekonomi mereka di daerah baru.
- Memperbaiki dan menciptakan lapangan-lapangan kerja baru di daerah-daerah tertinggal.

Tindakan pemerintah untuk mempersiapkan tenaga-tenaga kerja muda Indonesia sebagai berikut:
- Meninjau kembali sistem pendidikan di indonesia yang bersifat umum
- Menciptakan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih mendukung pelaksanaan peningkatan pendidikan di Indonesia

Adapun sasaran kebijaksanaan tenaga kerja di Indonesia meliputi hal-hal berikut:
- Memperluas lapangan kerja baru untuk dapat menyerap pertambahan angkatan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran
- Membina angkatan kerja baru yang memasuki pasar melalui latihan ketrampilan untuk berusaha sendiri maupun untuk mengisi lapangan kerja yang tersedia
- Membina dan melindungi para pekerja melalui mekanisme hubungan kerja yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1945 (Hubungan Industrial Pancasila), Memperbaiki kondisi-kondisi lingkungan kerja agar sehat dan aman sesrta meningkatkan kesejahteraan pekerja
- Meningkatkan peranan pasar kerja, agar penyaluran , penyebaran dan pemanfaatan tenaga kerja dapat menunjang kegiatan pembangunan
- Memperlambat lajunya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya mutu tenaga kerja melalui usaha pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai bagian dari perencanaan tenaga kerja terpadu

D. Investasi

Untuk memperoleh suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi Indonesia membutuhkan dana investasi yang cukup tinggi pula, untuk itu pemerintah melakukan upaya-upaya untuk membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan, diantaranya:
- Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas, dengan meningkatkan nilai tambah dan kemampuan bersaing dari komoditi-komoditi yang akan diekspor tersebut
- Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas
- Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanam modal asing
- Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan pengkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.

Sumber : Buku "Perekonomian Indonesia" Bab 3 PETA PEREKONOMIAN INDONESIA, Aris Budi Setiawan, Universitas Gunadarma

Tidak ada komentar: